Akan Menjadi Masuk Akal

Laga lanjutan Ligue 1 Perancis tersebut yang bertajuk Le Classique dan mempertemukan Paris Saint Germain melawan rival abadi mereka, Marseille berlangsung di Stadion Velodrome tanggal delapan bulan Oktober tahun dua ribu dua belas. Namun walaupun seorang Zlatan Ibrahimovic mampu mempertontonkan kelihaiannya mengolah si kulit bundar didepan ribuan penonton, tim polesan Carlo Ancelotti tersebut hanya mampu bermain imbang dengan skor akhir dua sama karena pertandingan berita bola tersebut berlangsung dengan sangat alot dimana kedua tim menolak untuk menyerah sebagai pemain termahal kedua didunia.

Selanjutnya di tanggal sebelas bulan Desember tahun dua ribu dua belas, pemain sepakbola yang pernah membela Malmo FF, Ajax Amsterdam, Juventus, Inter Milan, Barcelona, dan AC Milan ini mampu mencetak hat-trick alias tiga gol ke dalam gawang lawan berita bola dunia ketika Paris Saint Germain melumat tim tuan rumah Valenciennes. Ligue 1 Perancis memang dikenal sebagai sebuah kompetisi dimana klub - klubnya dirasa masih kurang berkembang dan baru akhir - akhir ini saja ada pihak yang menggelontorkan dana besar guna memajukan pesepakbolaan negara menara Eiffel tersebut.


Kemudian pada bulan Januari tahun dua ribu tiga belas, Zlatan Ibrahimovic kemudian diberikan kaus bernomor punggung sepuluh setelah pemilik sebelumnya, sayap berkebangsaan Brasil bernama Nene memutuskan untuk pindah dari Paris Saint Germain dan memang seorang Zlatan Ibrahimovic sangat pantas untuk mengenakan nomor punggung yang identik dengan sosok seorang pencetak gol juga faktor pembeda sebuah pertandingan berita bola indonesia tersebut. Tengok saja Lionel Messi misalnya, si nomor sepuluh Barcelona yang kerap mengundang decak kagum pada penontonnya.


Lalu pada bulan April tahun dua ribu tiga belas, Zlatan Ibrahimovic berhasil mencetak satu buah gol kedalam gawang mantan timnya, Barcelona pada babak perempat final liga Champions dimana laga yang penuh dengan permainan kasar tersebut harus berakhir dengan skor akhir dua sama. Ini adalah kali kedua bagi pemain sepakbola kelahiran Malmo, Swedia tersebut bertemu melawan mantan klubnya yang berasal dari Spanyol sekaligus juga kedua kalinya ia mampu menggetarkan jala gawang klub Katalan itu dan juga merupakan raihan yang tidak buruk mengingat Barcelona adalah salah satu tim terkuat dunia dan batal direkrut setelah menjalani tes.

Akan tetapi Paris Saint Germain harus keok dari Barcelona setelah mereka kalah dalam hal produktivitas gol tandang setelah memainkan pertandingan yang harus berakhir dengan skor satu sama di Camp Nou pada leg kedua babak perempat final liga Champions kala itu. Peraturan seperti ini awalnya membingungkan tapi setelah bisa dimengerti maka akan menjadi masuk akal dimana walaupun skor agregat akhir sama, namun tim yang mampu mencetak gol lebih banyak ke kandang lawan akan dinobatkan sebagai pemenangnya dan tidak jarang Barcelona menang dengan cara seperti ini.

Komentar

Postingan Populer