Pertahanan Terbaik Di Dunia

Mario Balotelli mampu merobek jala gawang Juventus yang dikawal oleh Gianluigi Buffon dalam leg kedua piala Coppa Italia babak perempat final. Peran pemain sepakbola kelahiran Palermo, Italia ini sangatlah vital bagi Inter Milan karena berkat sumbangsih sepasang golnya, klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza ini mampu memenangkan pertandingan kandang melawan juara Italia dengan skor akhir tiga dua dan sama sekali bukanlah tugas yang mudah untuk menghancurkan barisan pemain berita bola lawan yang disebut - sebut memiliki pertahanan terbaik di dunia itu.

Selanjutnya gol pertama seorang Mario Balotelli pada pergelaran Serie A tercipta pada bulan April tahun dua ribu delapan lalu ketika Inter Milan, klub berita bola dunia yang saat itu masih ia bela berhasil mengalahkan tim papan tengah Atalanta dengan skor akhir dua nol. Disini sekali lagi perlu diingat bahwa Mario Balotelli masih berusia delapan belas tahun dan usia tersebut masih terbilang sangat muda, bahkan bukan waktunya seorang pesepakbola bisa menghasilkan gelontoran gol semacam itu. Kasus seperti ini juga pernah terjadi pada punggawa Brasil yang sekarang membela Paris Saint Germain, Neymar Junior juga telah menjuarai piala copa libertadores.

Kemudian, Inter Milan melenggang menjadi juara Serie A Italia pada musim pertandingan sepakbola tahun dua ribu tujuh hingga dua ribu delapan silam. Peranan Mario Balotelli sedikit banyak sangat berpengaruh terhadap kesuksesan klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza tersebut dalam merengkuh trofi yang satu ini walaupun memang tidak bisa dipungkiri, saat itu Inter Milan masih memiliki pemain sepakbola dengan kualitas top berita bola indonesia dan tidak seperti sekarang dimana Serie A dianggap sudah kalah pamor dari La Liga Spanyol dan juga liga primer Inggris, bahkan Bundesliga Jerman juga makin bagus.


Berikutnya, Mario Balotelli masuk menjadi pemain pengganti yang menggantikan seorang legenda Portugal yang pernah membela Real Madrid dan Barcelona, Luis Figo dan memang pelatih Inter Milan saat itu, Roberto Mancini yang hampir berusia empat puluh tahun tidak salah memasukkan pemain sepakbola berkewarganegaraan Italia dan berdarah Ghana ini karena Mario Balotelli kemudian mampu menjebol gawang AS Roma pada menit ke delapan puluh tiga pada pertandingan final piala Supercoppa Italiana tahun dua ribu delapan.


Akan tetapi pertandingan pamungkas tersebut tidak berjalan mulus bagi Inter Milan karena mereka harus ditahan imbang dengan skor dua sama. Dua kali babak tambahan pun tidak bisa menentukan siapa yang lebih baik diantara keduanya, Serigala dari Roma atau Nerazzuri Inter Milan dan selanjutnya pertandingan dilanjutkan ke babak adu pinalti. Disini, klub yang bermarkas di Giuseppe Meazza kemudian keluar sebagai pemenang dan juara setelah menang dengan skor akhir enam lima pada babak adu tendangan pinalti tersebut, dan juga tidak lepas dari peran seorang Mario Balotelli.

Komentar

Postingan Populer