Tidak Sabaran Dan Bernafsu
Sid Lowe sendiri mampu mengidentifikasi gaya permainan tiki - taka yang dibentuk oleh Luis Aragones untuk tim nasional Spanyol sebagai sebuah tindakan pragmatis berita bola dan juga itu menjadi faktor kunci kesuksesan tim nasional Spanyol pada pergelaran piala Eropa tahun dua ribu delapan. Luis Aragones sendiri saat itu menggunakan taktik tiki - taka untuk melindungi sebuah garis pertahanan yang rapuh, menjaga penguasaan bola, dan juga mendominasi jalannya pertandingan dimana pelatih yang sudah pensiun itu menerapkan strategi ini ke batas ekstrim yang belum pernah dilihat sebelumnya menerapkan strategi yang kompleks.
Akan tetapi, tidak ada satupun dari enam gol pertama yang dicetak oleh tim nasional Spanyol pada turnamen Eropa tahun dua ribu delapan tersebut yang tercipta melalui penerapan strategi tiki - taka. Lima buah terjadi dari tendangan bebas, sudut, maupun pinalti yang menyangkut berita bola dunia mati, dan terakhir sendiri terjadi dari kesalahan penjaga gawang tim lawan dalam menghalau si kulit bundar di atas lapangan hijau. Sid Lowe juga mengatakan bahwa kesuksesan tim nasional Spanyol dipiala dunia tahun dua ribu sepuluh adalah bukti dari bertemunya dua buah tradisi pada pesepakbolaan negara matador.
Pertama adalah gaya bermain yang kuat, agresif, serta langsung yang sempat memberikan medali perak pada pergelaran olimpiade di Antwerp tahun seribu sembilan ratus dua puluh dicabang olahraga sepakbola dimana kala itu penampilan tim nasional Spanyol mendapatkan julukan La Furia Roja yang artinya Si Merah yang marah. Kedua yakni strategi tiki - taka, gaya bermain tim nasional Spanyol yang kontemporer dan berfokus kepada operan - operan jarak pendek, permainan yang berbasis kepada penguasaan berita bola indonesia serta mengandalkan kemampuan juga teknik seluruh bagian dari tim keluar sebagai juara umum.
Ketika menganalisa kemenangan tim nasional Spanyol atas Jerman pada piala dunia tahun dua ribu sepuluh silam, Raphael Honigstein menjelaskan gaya permainan matador yang menerapkan strategi tiki - taka sebagai sebuah upgrade atau pembaharuan yang signifikan terhadap formasi total football yang dulu diusung oleh tim nasional Belanda karena tiki - taka ini lebih mengutamakan pergerakan si kulit bundar diatas lapangan dibandingkan para pemainnya yang kerap berganti - ganti posisi. Total football juga memiliki resiko bahwa jika ada satu orang yang diusir keluar lapangan, maka permainan akan menjadi kacau.
Gaya bermain dengan menggunakan tiki - taka ini membuat tim nasional Spanyol mampu mengendalikan tidak hanya si kulit bundar saja namun juga lawan yang dihadapi mereka. Mengendalikan disini maksudnya lawan akan terus menerus mengikuti arah kemana bola bergerak dan mudah untuk terpancing sehingga tim yang menerapkan tiki - taka ini seperti Spanyol atau Barcelona misalnya mampu langsung mengoper bola jauh ke depan guna melakukan serangan ketika daerah mereka kosong setelah ditinggalkan oleh para pemain yang tidak sabaran dan bernafsu untuk merebut bola.
Akan tetapi, tidak ada satupun dari enam gol pertama yang dicetak oleh tim nasional Spanyol pada turnamen Eropa tahun dua ribu delapan tersebut yang tercipta melalui penerapan strategi tiki - taka. Lima buah terjadi dari tendangan bebas, sudut, maupun pinalti yang menyangkut berita bola dunia mati, dan terakhir sendiri terjadi dari kesalahan penjaga gawang tim lawan dalam menghalau si kulit bundar di atas lapangan hijau. Sid Lowe juga mengatakan bahwa kesuksesan tim nasional Spanyol dipiala dunia tahun dua ribu sepuluh adalah bukti dari bertemunya dua buah tradisi pada pesepakbolaan negara matador.
Pertama adalah gaya bermain yang kuat, agresif, serta langsung yang sempat memberikan medali perak pada pergelaran olimpiade di Antwerp tahun seribu sembilan ratus dua puluh dicabang olahraga sepakbola dimana kala itu penampilan tim nasional Spanyol mendapatkan julukan La Furia Roja yang artinya Si Merah yang marah. Kedua yakni strategi tiki - taka, gaya bermain tim nasional Spanyol yang kontemporer dan berfokus kepada operan - operan jarak pendek, permainan yang berbasis kepada penguasaan berita bola indonesia serta mengandalkan kemampuan juga teknik seluruh bagian dari tim keluar sebagai juara umum.
Ketika menganalisa kemenangan tim nasional Spanyol atas Jerman pada piala dunia tahun dua ribu sepuluh silam, Raphael Honigstein menjelaskan gaya permainan matador yang menerapkan strategi tiki - taka sebagai sebuah upgrade atau pembaharuan yang signifikan terhadap formasi total football yang dulu diusung oleh tim nasional Belanda karena tiki - taka ini lebih mengutamakan pergerakan si kulit bundar diatas lapangan dibandingkan para pemainnya yang kerap berganti - ganti posisi. Total football juga memiliki resiko bahwa jika ada satu orang yang diusir keluar lapangan, maka permainan akan menjadi kacau.
Gaya bermain dengan menggunakan tiki - taka ini membuat tim nasional Spanyol mampu mengendalikan tidak hanya si kulit bundar saja namun juga lawan yang dihadapi mereka. Mengendalikan disini maksudnya lawan akan terus menerus mengikuti arah kemana bola bergerak dan mudah untuk terpancing sehingga tim yang menerapkan tiki - taka ini seperti Spanyol atau Barcelona misalnya mampu langsung mengoper bola jauh ke depan guna melakukan serangan ketika daerah mereka kosong setelah ditinggalkan oleh para pemain yang tidak sabaran dan bernafsu untuk merebut bola.
Komentar
Posting Komentar