Tidak Terdengar Lagi Namanya

Bersama Gianluigi Buffon, Parma bahkan mampu finish atau mengakhiri musim Serie A kala itu diperingkat keempat klasemen akhir dimana posisi ini membuat Parma mampu bermain dalam babak playoff guna menentukan siapa yang akan melaju ke panggung utama piala Liga Champions UEFA. Akan tetapi tidak selamanya penampilan seorang Gianluigi BUffon mengkilap karena mereka harus rela bermain dipanggung piala UEFA saja setelah ditundukkan oleh Rangers Football Club, sebuah klub berita bola dunia semenjana lain yang tidak pernah terdengar lagi namanya dipentas panggung sepakbola Eropa salah satu dari seratus.

Selanjutnya, Gianluigi Buffon melakukan selebrasi atau merayakan penyelamatan gemilangnya atas tendangan Ronaldo tersebut dengan menunjukkan kepada para pendukung Parma yang hadir saat itu sebuah t-shirt atau kaus Superman yang dikenakan oleh Gianluigi Buffon pada pertandingan berita sepak bola indonesia tersebut. Superman sendiri merupakan seorang pahlawan super dan tokoh fiksi dari DC Comics, yang belakangan dijadikan film berbiaya besar sekali, Batman v Superman: Dawn of Justice namun kurang mampu meraup untung karena plotnya yang sama sekali tidak jelas.



Gianluigi Buffon juga terpilih sebagai penjaga gawang di Serie A terbaik pada musim itu untuk kedua kalinya sepanjang karirnya menghalau si kulit bundar diatas lapangan hijau, dimana penjaga gawang yang sekarang sudah berusia cukup tua yakni tiga puluh sembilan tersebut juga mendapatkan peringkat ketiga dalam penghargaan kiper terbaik didunia versi IFFHS selaku organisasi yang bertugas untuk mencatat dan mengarsipkan segala macam tentang data yang berkaitan dengan olahraga sepakbola ini, dan penghargaan tersebut juga cukup membanggakan bagi Gianluigi Buffon muda thomas muller memiliki peran.

Setelah Gianluigi Buffon mendapatkan panggilan pertama untuk berlatih bersama tim inti Parma di musim panas tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh empat silam, salah satu penjaga gawang terbaik sepanjang masa yang dimiliki oleh Italia ini langsung dipromosikan ke tim inti tersebut setahun selanjutnya pada 1995. Keputusan sang pelatih Parma saat itu bisa menandakan dua hal, yakni kemampuan seorang Gianluigi Buffon dalam menjaga gawang berita bola yang sangat hebat atau mungkin saja timnya kala itu sedang kekurangan kiper berbakat yang pantas untuk berlaga di Serie A Italia.



Kala itu, Parma sekali lagi harus terpaksa tereliminasi dan angkat koper lebih awal juga pada babak kedua pergelaran piala Coppa Italia sekaligus juga ditundukkan oleh lawan mereka pada ronde pertama piala UEFA pada musim tersebut dimana kala itu Gianluigi Buffon melakukan debut alias tampil untuk pertama kalinya diajang regional Eropa ketika Parma dikalahkan oleh klub Portugal bernama Vitoria de Guimaraes dengan skor akhir dua kosong tanggal dua puluh empat bulan September tahun seribu sembilan ratus sembilan puluh enam silam. Dimasa kini, kedua klub sudah tidak terdengar lagi namanya.

Komentar

Postingan Populer