Menyelamatkan Tim Dari Kekalahan

Pada akhirnya, Gianluigi Buffon berhasil mengangkat trofi Scudetto juara Serie A Italia untuk yang ketiga kalinya secara berturut - turut di bawah kepelatihan Antonio Conte. Saat itu, Gianluigi Buffon juga merupakan kapten Juventus ketika klub yang berjuluk la vecchia signora atau si nyonya tua tersebut berhasil memenangkan gelar mereka yang ketiga puluh kalinya secara keseluruhan. Capaian gelar Juventus yang banyak di kancah domestik tersebut juga sekaligus menunjukkan betapa berkuasanya tim berita bola dengan seragam hitam putih itu didunia pesepakbolaan dalam negeri sendiri dan hanya kebobolan sepuluh gol.

Sepanjang musim sepakbola tahun dua ribu tiga belas hingga empat belas, Juventus mampu menciptakan sebuah rekor baru di Serie A Italia dimana mereka mampu menyelesaikan musim berita bola dunia tersebut dengan total raihan poin sebanyak seratus dua angka termasuk rekor kemenangan terbanyak di Serie A Italia dengan total tiga puluh tiga kali kememangan yang didapatkan serta Gianluigi Buffon lagi - lagi membantu klubnya tersebut merengkuh titel sebagai tim dengan pertahanan terkuat didaratan Italia, setelah sebelumnya sudah beberapa kali ia mendapatkan hasil serupa.

Gianluigi Buffon sendiri mampu menciptakan delapan puluh sembilan penyelamatan dan juga berhasil melalui delapan belas pertandingan berita bola indonesia tanpa kebobolan satu gol pun alias clean sheet dalam total tiga puluh tiga penampilannya bersama Juventus di Serie A Italia musim itu, termasuk juga menghalau sembilan belas tendangan pemain lawan yang tepat sasaran. Peranan penjaga gawang kelahiran Carrara, Tuscany, Italia tersebut sangatlah impresif mengingat adanya tiga orang pemain bertahan terbaik saja tidak akan cukup dalam menyelamatkan tim dari kekalahan.

Akan tetapi Juventus secara mengejutkan harus tereliminasi di liga Champions ketika klub yang mengenakan seragam hitam putih tersebut harus dipaksa untuk angkat koper di babak penyisihan grup saja walaupun pada nantinya Juventus mampu mencapai partai semifinal liga Eropa dan harus tersisih setelah dikalahkan oleh wakil dari Portugal, Benfica. Sepertinya Juventus ini merupakan tim yang tampil sangat moncer dan perkasa di liga domestik Serie A Italia namun sama sekali tidak kelihatan taringnya di kancah pesepakbolaan regional Eropa, apalagi dunia internasional dan sempat menyelamatkan gawang juventus.


Selanjutnya, Gianluigi Buffon terpilih sebagai bagian dari tim terbaik liga Eropa musim sepakbola tahun dua ribu tiga belas hingga dua ribu empat belas berkat performanya yang sangat spektakuler sepanjang turnamen tersebut berlangsung. Kemudian pada tanggal satu bulan Juli tahun dua ribu empat belas, Gianluigi Buffon kembali menandatangani perpanjangan kontrak denga Juventus yang akan membuat ia bertahan di Turin hingga tahun dua ribu tujuh belas ke depan. Pihak Juventus juga sepertinya memang mengakui kemampuan penjaga gawang berusia tiga puluh sembilan tahun ini dalam mengawal gawangnya.

Komentar

Postingan Populer