Diterima Oleh Semua Pihak

Saat itu, Gianluigi Buffon tidak dapat bermain juga sempat menjelaskan penampilannya bersama Juventus tersebut sebagai titik tertinggi kedua sepanjang karirnya menghalau si kulit bundar di atas lapangan hijau dimana titik tertinggi nomor satu adalah ketika penjaga gawang yang memiliki tinggi badan seratus sembilan puluh satu sentimeter ini membawa negaranya Italia menjuarai pergelaran piala dunia tahun dua ribu enam silam setelah melalui babak adu pinalti dipartai final melawan Jerman. Gelar juara dunia sendiri merupakan gelar berita sepak bola indonesia yang tertinggi dan tidak sembarangan bisa didapatkan.

Kala itu, Juventus berhasil mengakhiri musim pertandingan sepakbola tahun dua ribu sebelas hingga dua ribu dua belas sebagai tim berita bola yang memiliki pertahanan terbaik di Italia sekaligus juga menjadi tim dilevel Eropa yang memiliki pertahanan terkuat kedua musim itu dibelakang Porto dari Portugal. Namun tampaknya pencapaian kedua klub tersebut tidak dapat disamakan karena persaingan di liga Portugal jauh berbeda dengan adu jotos yang terjadi di ranah Italia, dan diisin oleh banyak sekali tim - tim berbakat dan bertaraf internasional selain Juventus.



Sepanjang musim sepakbola tahun dua ribu sebelas hingga dua ribu dua belas dibawah kepelatihan Antonio Conte yang juga dulunya merupakan gelandang tengah Juventus, klub sepakbola Italia yang berbasis di Turin tersebut sekali lagi menjelma menjadi pasukan berita bola dunia yang mendominasi dikancah pesepakbolaan Serie A Italia setelah beberapa musim sebelumnya harus tampil tertatih - tatih di berbagai macam pergelaran baik ketika Gianluigi Buffon tampil maupun tidak karena kurang efektifnya strategi yang mereka terapkan kala itu sehingga itulah harga yang harus dibayarkan tidak terdengar lagi namanya.

Selanjutnya Gianluigi Buffon lagi - lagi mampu menciptakan clean sheet alias menjaga gawangnya dari gol lawan pada pergelaran piala Coppa Italia ketika Juventus berhasil mengalahkan Cagliari dengan skor akhir satu kosong sekaligus juga membawa Juventus berhasil melaju ke babak perempat final pergelaran kompetisi Italia tersebut. Rentetan performa gemilang Gianluigi Buffon seperti ini sangatlah menginspirasi banyak orang karena banyak sekali pihak - pihak yang mengatakan bahwa peran seorang penjaga gawang tidaklah sepenting penyerang namun dirinya berhasil mementahkan klaim tersebut.



Berikutnya, Gianluigi Buffon secara terpaksa harus menderita cedera ringan dan penjaga gawang dengan tinggi badan seratus sembilan puluh satu sentimeter tersebut mau tidak mau harus melewatkan pertandingan pertama Juventus pada liga Serie A Italia musim dua ribu dua belas hingga dua ribu tiga belas yang digelar tanggal dua puluh lima bulan Agustus. Yang menariknya, kala itu Juventus harus berhadapan dengan mantan klub yang mendidik Gianluigi Buffon, yaitu Parma. Apapun alasan sebenarnya dibalik absennya sang kapten, hal ini tetap harus diterima oleh semua pihak.

Komentar

Postingan Populer