Menjadi Pemain Kelas Dunia
Terakhir, Robin van Persie berhasil mendapatkan penghargaan berita bola dunia serupa sebagai pemain terbaik dalam pertandingan antara Spanyol melawan Belanda pada pergelaran piala dunia FIFA tahun dua ribu empat belas. Kala itu, Belanda mampu membabat habis juara bertahan Spanyol dengan skor lima satu dan disini, Robin van Persie mencetak brace alias dua buah gol ke gawang Iker Casillas. Itulah tadi perjalanan hidup seorang Robin van Persie mulai dari Feyenoord sampai Fenerbahce ditambah tim nasional Belanda. Semoga ia tidak terkena cedera lagi dan sukses selalu untuk meneer tidak bisa menyelesaikan pertempuran.
Selanjutnya, Romelu Lukaku menandatangani kontrak permanen dengan Everton pada tahun dua ribu empat belas. Saat itu, pemain sepakbola asal Belgia berkulit hitam ini dikontrak dengan nilai transfer sebesar dua puluh delapan juta Poundsterling, alias kurang lebih sekitar lima ratus empat milyar setelah diubah kedalam nilai Rupiah Indonesia. Angka ini merupakan rekor transfer klub berita sepak bola indonesia yang pernah mendidik seorang Wayne Rooney dan kemudian menerimanya kembali. Namun tiga tahun berselang, Romelu Lukaku hijrah ke Manchester United bergabung dengan pasukan Jose Mourinho.
Berikutnya Robin van Persie juga kembali menjuarai penghargaan yang hampir mirip, pemain sepakbola yang lahir tanggal enam bulan Agustus tahun seribu sembilan ratus delapan puluh tiga ini membawa pulang penghargaan berita bola sebagai pesepakbola terbaik tahun dua ribu dua belas pilihan penggemar yang diadakan oleh organisasi serupa, PFA. Tahun itu bisa dibilang sebagai puncak karir dari seorang Robin van Persie karena meneer Belanda ini memenangkan berbagai macam penghargaan juga sekaligus sebagai musim terakhirnya bersama Arsenal sebelum hijrah ke Manchester United hanya bisa mengandalkan insting.
Romelu Lukaku memulai karirnya bersama dengan klub lokal di Belgia bernama Rupel Boom sebelum ia bergabung dengan Lierse dan akhirnya mampu mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama Anderlecht di kancah domestik utama Belgia Pro League tahun dua ribu enam silam. Anderlecht sendiri merupakan salah satu tim yang langganan lolos ke babak utama liga champions Eropa namun mereka tidak bisa berbuat banyak pada fase grup maupun enam belas besar lantaran perbedaan kekuatan yang cukup mencolok dibandingkan klub yang berasal dari negara lain dengan permainan sepakbola kuat dan bersejarah.
Setelah empat musim bergabung bersama Rupel Boom, talenta seorang Romelu Lukaku masuk dalam radar seorang pencari bakat Lierse, sebuah klub yang berlaga di Pro League Belgia dan mereka mengajak Romelu Lukaku untuk bergabung lantaran Lierse memiliki akademi muda sepakbola mengolah si kulit bundar diatas lapangan bagi para pemain ciliknya. Walaupun tidak seterkenal La Masia milik Barcelona, tapi setidaknya Romelu Lukaku mendapatkan pendidikan sepakbola yang memadai dan sudah seharusnya didapatkan jika ingin seorang anak tumbuh kembang menjadi pemain kelas dunia.
Selanjutnya, Romelu Lukaku menandatangani kontrak permanen dengan Everton pada tahun dua ribu empat belas. Saat itu, pemain sepakbola asal Belgia berkulit hitam ini dikontrak dengan nilai transfer sebesar dua puluh delapan juta Poundsterling, alias kurang lebih sekitar lima ratus empat milyar setelah diubah kedalam nilai Rupiah Indonesia. Angka ini merupakan rekor transfer klub berita sepak bola indonesia yang pernah mendidik seorang Wayne Rooney dan kemudian menerimanya kembali. Namun tiga tahun berselang, Romelu Lukaku hijrah ke Manchester United bergabung dengan pasukan Jose Mourinho.
Berikutnya Robin van Persie juga kembali menjuarai penghargaan yang hampir mirip, pemain sepakbola yang lahir tanggal enam bulan Agustus tahun seribu sembilan ratus delapan puluh tiga ini membawa pulang penghargaan berita bola sebagai pesepakbola terbaik tahun dua ribu dua belas pilihan penggemar yang diadakan oleh organisasi serupa, PFA. Tahun itu bisa dibilang sebagai puncak karir dari seorang Robin van Persie karena meneer Belanda ini memenangkan berbagai macam penghargaan juga sekaligus sebagai musim terakhirnya bersama Arsenal sebelum hijrah ke Manchester United hanya bisa mengandalkan insting.
Romelu Lukaku memulai karirnya bersama dengan klub lokal di Belgia bernama Rupel Boom sebelum ia bergabung dengan Lierse dan akhirnya mampu mendapatkan kesempatan untuk bermain bersama Anderlecht di kancah domestik utama Belgia Pro League tahun dua ribu enam silam. Anderlecht sendiri merupakan salah satu tim yang langganan lolos ke babak utama liga champions Eropa namun mereka tidak bisa berbuat banyak pada fase grup maupun enam belas besar lantaran perbedaan kekuatan yang cukup mencolok dibandingkan klub yang berasal dari negara lain dengan permainan sepakbola kuat dan bersejarah.
Setelah empat musim bergabung bersama Rupel Boom, talenta seorang Romelu Lukaku masuk dalam radar seorang pencari bakat Lierse, sebuah klub yang berlaga di Pro League Belgia dan mereka mengajak Romelu Lukaku untuk bergabung lantaran Lierse memiliki akademi muda sepakbola mengolah si kulit bundar diatas lapangan bagi para pemain ciliknya. Walaupun tidak seterkenal La Masia milik Barcelona, tapi setidaknya Romelu Lukaku mendapatkan pendidikan sepakbola yang memadai dan sudah seharusnya didapatkan jika ingin seorang anak tumbuh kembang menjadi pemain kelas dunia.
Komentar
Posting Komentar